Gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan memang telah membius jutaan manusia di planet ini. Momentum empat tahunan sekali yang digelar FIFA merupakan sebuah perhelatan milik semua bangsa, bukan hanya tuan rumah ataupun negara-negara yang masuk ke putaran final. Sepakbola yang telah diketemukan pertama kali di Abad 18 menjadi olahraga terpopuler di planet ini, kesederhanaan dalam permainan dan ekpektasi yang membius bagi siapa saja ketika terjadinya GOL membuat siapa saja mengenal olahraga ini.
Dalam perkembangannya Sepakbola turut mengikuti zaman, dimulai dari sederhananya bola ditendang kesana-kemari, kemudian diciptakan lapangan sepakbola, lalu adanya kompetisi dan peraturan. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, sepakbola kini lebih indah untuk dinikmati. Ya memang benar sepakbola juga butuh aplikasi teknologi, tentu kita sadar betul pertandingan yang kita saksikan di Televisi merupakan salah satu kecanggihan teknologi masa kini dengan adanya satelit di orbit Bumi maka dengan secara lengkap real time semua tampak hidup di balik layar televisi pemirsa. Dalam waktu yang bersamaan kita bisa menyaksikan pertandingan di seluruh penjuru dunia. Kini semakin banyak satelit yang mendukung siaran secara langsung, sehingga kita merasa lebih puas menyaksikan daripada menunggu siaran tunda.
Secara infrastruktur sepakbloa kini jauh berteknologi, stadion-stadion kini bagaikan gedung Opera yang dikendalikan oleh mesin dan kebel. Ditopang oleh sistem kamera yang sangat canggih, memuat gambar dari segala sudut lapangan atau stadion, tak ayal gelaran FIFA WORLD CUP 2010 kali ini merupakan gelaran paling banyak menenpatkan kamera dalam satu stadion (lebih dari 25 kamera).
Sapporo Dome di Jepang merupakan salah satu Stadion berteknologi canggih dengan atap otomatis dan lapangan geser otomatis
Para pemirsa dirumah mungkin berdecak kagum ketika melihat tayangan replay dari suatu momen pertandingan karena secara lambat dan akurat momen tersebut bisa dilihat, ini berkat kamera canggih berkecepatan tinggi untuk mengambil gambar per detiknya. Sisi paling utama dari stadion yaitu rumput yang diinjak oleh pemain-pemain merupakan hasil nyata dari sebuah teknologi dimana rumput dalam stadion dijaga kualitasnya dan dipantau oleh sistem komputer. Dan a
dapula stadion yang menggunakan rumput sintesis hasilmrekayasa teknologi pertama kali dipakai di Gelaran FIFA WORLD CUP 1994 di USA.
Rumput Sintesis yang menggantikan
rumput normal karena gangguan cuaca
Teknologi dalam sepakbola juga dirasakan secara langsung oleh para pemain
dilapangan, sebut saja bola sebagai alat utama dalam permainan ini, setiap tahun dan setiap perhelatan besar bola ditopang oleh kecanggihan teknologi. Bola kini tak lagi konvensional dalam disain dan warna. Bola yang kita kenal selama ini mungkin terdiri dari panel-panel segilima kecil dan besar yang dijahit manual dengan tangan. Namun, panel-panel bola ini tak lagi berbentuk segilima melainkan panel segitiga. D
an dalam hal disain dan warna kali ini sulit sekali mencari bola konvensional hitam-putih, teknologinya pun telah diluar nalar berfikir untuk sebuah bola. Bola-bola sekarang dibuat dengan pengayaan komputer dan didisain dengan pemindaian tiga dimensi (3D) untuk mencapai hasil yang sempurna, sebut saja bola yang dipakai FIFA WORLD CUP 2010 yaitu, JABULANI yang diciptakan oleh Produsen asal Jerman ADIDAS, ADIDAS mengklaim bola ini merupakan bola tercanggih yang pernah diciptakan manusia dari segi bahan, disain, dan teknologi. Walaupun bola ini sekarang menuai kritik pedas dari para pemain dan pelatih karena terlampau canggih.
Jabulani made from ADIDAS
Para pemain juga kini disuguhi oleh kecanggihan dalam apparel yang mereka gunakan. Sepatu yang mereka gunakan diproduksi dengan unsur teknologi sebagai contoh NIKE mengeluarkan sepatu edisi khusus yaitu NIKE ELITE berbahan kulit sintesis dan menjaga kontrol kaki terhadap bola. Pada bagian bawah sepatu (pull) kini dilengkapi sistem Traxion (Traksi) yang menjaga para pemain tetap pada rumput lapangan ketika sprint ataupun meliuk-liuk ketika dribble dan menjaga keseimbangan saat berlari di kondisi lapangan kering maupun basah, sepatu bola zaman sekarang dibuat dengan mengikuti kontur kaki para pemainnya sehingga setiap pemain merasa nyaman menggunakannya.
Sepakbola modern, itulah yang kita saksikan kini. Sebuah atraksi keserasian antara yang alamiah dan ilmiah. Sebuah keindahan opera olahraga dengan didukung oleh kecanggihan umat manusia…
semakin cangghi saja ya sepak bola
BalasHapusthanks for sharing this informative article really this is ann awesome content iIever saw!
BalasHapusare you interested in web designing or logo designing then visit us we surely can help you with a guarantee?
Logo Designers